Jumat, 29 Desember 2023

PERJALANAN ZIARAH KE MAKAM GURU ZUHDI: MENYINGKAP SEJARAH, BUDAYA, PERGUMULAN DENGAN FILSAFAT, PANDANGANNYA TENTANG KESETARAAN GENDER DAN KHARISMA YANG MENGINSPIRASI

Makam Guru Zuhdi yang ditutup dengan tirai hijau

Sekilas Sejarah Guru Zuhdi

Hampir setiap perjalanan saya ke luar kota atau ke luar pulau, selain melaksanakan tugas dinas, juga menyempatkan untuk berkunjung ke destinasi wisata di tempat yang saya kunjungi. Tempat wisata yang dimaksud, bisa berbagai macam tempat, seperti wisata sejarah, wisata budaya, wisata religi, wisata kuliner, dan lain sebagainya. Kali ini, tanggal 14 Desember 2023, saya berada di Kota Banjarmasin, salah satu kota terbesar di Kalimantan Selatan. Selain mengexplore wisata alam dan kulinernya, saya juga menyempatkan untuk melakukan wisata religi dengan berziarah ke makam salah satu Ulama' Banjar.

Bagi saya, perjalanan ziarah bukan hanya sekadar perjalanan fisik, tetapi juga perjalanan spiritual dan intelektual yang dapat mengungkapkan berbagai aspek sejarah, budaya, dan kharisma dari tokoh-tokoh berpengaruh. Salah satu perjalanan ziarah yang menarik dan bermakna saya di Kota banjarmasin adalah ke makam Guru Zuhdi, seorang tokoh yang dikenal karena warisannya yang besar dalam dunia spiritual dan pendidikan.

Makam Guru Zuhdi menjadi saksi bisu dari rentang waktu yang panjang, menyimpan cerita-cerita yang terukir di batu nisan. Melangkah di antara barisan makam yang tertata rapi, kita dapat merasakan kehadiran sejarah yang hidup. Guru Zuhdi, seorang guru dan spiritualis terkemuka, meninggalkan jejak yang tak terhapuskan dalam sejarah lokal. Ia dikenang sebagai sosok yang memberikan kontribusi besar terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan nilai-nilai keagamaan.

K.H. Zuhdiannor (Guru Zuhdi)

Nama lengkap Guru Zuhdi adalah K.H. Ahmad Zuhdiannoor. Beliau lahir di Banjarmasin pada tanggal 10 Februari 1972 dari pasangan K.H. Muhammad bin Jafri dan Hj. Zahidah binti K.H. Asli. K.H. Ayah dan Kakek beliau (K.H. Asli) merupakan ulama yang cukup terkenal di kalangan masyarakat. Ayahnya merupakan pimpinan Pondok Pesantren Al-Falah (Selapas wafatnya K.H. Muhammad Sani) dan alumni Pondok Pesantren Darussalam Martapura yang merupakan sahabat karib dari KH. Muhammad Zaini Ghani. Sementara itu, kakek beliau merupakan ulama yang tinggal di Alabio (Bahasa Banjar: Halabiu), yang saat ini disebut Kecamatan Sungai Pandan.

Sejak kecil, beliau telah menunjukkan ketertarikan yang mendalam terhadap pengetahuan spiritual dan kebijaksanaan. Hal ini karena Guru Zuhdi lahir dalam sebuah keluarga yang kental dengan nilai-nilai keagamaan dan kecintaan pada ilmu pengetahuan. Pendidikan awalnya tidak hanya mencakup baca-tulis-berhitung, tetapi juga didorong oleh keluarganya untuk memahami nilai-nilai moral dan etika yang menjadi landasan kehidupan.

Langkah pertama Guru Zuhdi dalam perjalanan pendidikannya dimulai di sekolah lokal. Di sana, ia menunjukkan bakat dan minat yang luar biasa dalam belajar. Guru-gurunya yang cerdas melihat potensinya dan memberikan dorongan ekstra untuk mengembangkan kecerdasannya. Keinginan beliau untuk mengetahui lebih banyak tentang dunia ilmu pengetahuan mulai terpancar.

Guru Zuhdi, meskipun lahir dalam lingkungan yang sederhana, namun beliau memiliki tekad yang kuat untuk mengejar pendidikan yang lebih tinggi. Keinginannya untuk menuntut ilmu membawanya melintasi batas-batas negeri menuju tempat-tempat yang kaya akan ilmu pengetahuan. Di luar negeri, ia tidak hanya memperdalam pengetahuan keagamaan, tetapi juga merambah berbagai cabang ilmu pengetahuan lainnya. Hal ini menjadikan beliau figur yang memiliki pemahaman yang holistik terhadap kehidupan.

Dengan tekad yang kuat untuk mengejar ilmu yang lebih tinggi, Guru Zuhdi memutuskan untuk melangkah lebih jauh. Perjalanan beliau membawa beliau ke pusat-pusat pendidikan terkemuka di luar negeri. Di sana, beliau tidak hanya menekuni studi agama dan filsafat, tetapi juga merambah ke berbagai bidang ilmu pengetahuan. Kombinasi keterampilan akademisnya yang cemerlang dan kepribadiannya yang rendah hati membuatnya dikenal di kalangan sesamanya.

Guru Zuhdi tidak hanya berfokus pada aspek akademis semata, melainkan juga merangkul dimensi spiritual dalam setiap aspek kehidupannya. Ia memahami bahwa ilmu pengetahuan dan spiritualitas dapat saling melengkapi, membentuk individu yang tidak hanya cerdas secara intelektual tetapi juga berakhlak baik. Pendidikannya mencakup pemahaman mendalam tentang ajaran agama, filsafat, dan ilmu pengetahuan alam.

Setelah menyelesaikan pendidikan beliau, Guru Zuhdi kembali ke tanah air untuk berbagi pengetahuan yang beliau dapatkan. Beliau terlibat dalam dunia akademis, menjadi dosen di berbagai lembaga pendidikan tinggi. Keberhasilan beliau tidak hanya terukir dalam prestasi akademis murid-murid beliau, tetapi juga dalam cara beliau menginspirasi mereka untuk berpikir kritis, merangkul nilai-nilai moral, dan menggali potensi batin mereka.

Guru Zuhdi juga dikenal sebagai penulis yang produktif. Karya beliau tidak hanya tulisan bernuansa agama, tetapi juga kumpulan pemikiran filsafat dan ajaran kebijaksanaan hidup. Melalui tulisan, beliau mewariskan nilai-nilai kehidupan yang dapat membimbing generasi selanjutnya. Guru Zuhdi mencapai puncak karier bukan hanya sebagai seorang pendidik terkemuka tetapi juga sebagai pemimpin spiritual yang dihormati. Pengalaman dan pengetahuan beliau menciptakan daya tarik yang tak terbantahkan. Hal ini yang menjadikan beliau sebagai figur yang dicari untuk memberikan petunjuk dan bimbingan.

Jejak Budaya Guru Zuhdi

Guru Zuhdi, tidak hanya dikenal karena warisan beliau dalam bidang spiritual dan pendidikan, tetapi juga karena pengaruh beliau yang mendalam dalam membentuk budaya lokal. Jejak budaya yang ditinggalkan oleh Guru Zuhdi membentuk fondasi kearifan lokal dan nilai-nilai tradisional yang masih hidup dan relevan hingga hari ini.

Salah satu jejak budaya yang kuat yang ditinggalkan oleh Guru Zuhdi adalah pelestarian tradisi lokal melalui pendidikan. Beliau tidak hanya menekankan pentingnya ilmu pengetahuan global, tetapi juga mengajarkan nilai-nilai lokal yang diwariskan dari generasi ke generasi. Dalam setiap pelajaran, beliau membawa elemen budaya setempat untuk menjaga kekayaan tradisional.

Guru Zuhdi memahami peran penting seni dan kesenian dalam membentuk karakter dan moral. Jejak budaya ini tercermin dalam integrasi seni tradisional dalam kegiatan pendidikan. Mulai dari pertunjukan seni rakyat hingga kelas-kelas kesenian. Selain itu, Guru Zuhdi juga menciptakan suasana yang memadukan nilai-nilai budaya dengan pembelajaran yang bernuansa akademis.

Guru Zuhdi sering menginisiasi festival kebudayaan dan kesenian sebagai sarana untuk memperkenalkan dan melestarikan warisan budaya lokal. Festival ini tidak hanya menjadi panggung bagi seniman lokal, tetapi juga menjadi wadah untuk mempererat ikatan sosial dalam masyarakat. Jejak festival ini terus diteruskan sebagai momen yang dinanti-nanti oleh warga setempat.

Perayaan-perayaan tradisional diadakan dengan semangat yang penuh kehangatan dan keakraban berkat usaha Guru Zuhdi. Dari peringatan hari-hari besar keagamaan hingga acara-acara adat, setiap perayaan menjadi momentum untuk memperkuat solidaritas masyarakat. Jejak ini tidak hanya membentuk warisan budaya, tetapi juga membangun fondasi untuk keharmonisan sosial.

Jejak budaya Guru Zuhdi yang lainnya adalah beliau menjadikan pemertahanan bahasa daerah sebagai salah satu prioritasnya. Melalui kegiatan-kegiatan edukatif, beliau mendorong para murid dan komunitas untuk tetap menggunakan bahasa daerah dalam kehidupan sehari-hari. Lagu-lagu daerah, cerita rakyat, dan pepatah lokal menjadi bagian tak terpisahkan dari pendidikan yang diberikan oleh beliau.

Jejak budaya Guru Zuhdi juga tercermin dalam penekanan beliau pada etika dan tatanan sosial lokal. Beliau mengajarkan pentingnya norma-norma sosial dalam interaksi sehari-hari. Pelajaran-pelajaran ini tidak hanya bersifat teoritis, tetapi diimplementasikan dalam kegiatan-kegiatan keseharian, membentuk karakter dan perilaku positif di masyarakat.

Jejak budaya yang ditinggalkan oleh Guru Zuhdi bukan hanya sebagai warisan, tetapi sebagai sumber kekuatan bagi masyarakat. Nilai-nilai kearifan lokal yang dia tanamkan membentuk identitas kultural yang kuat dan memberikan fondasi bagi pembangunan masyarakat yang berkelanjutan. Melangkah lebih jauh, jejak budaya Guru Zuhdi menjadi pendorong untuk melestarikan dan mengembangkan kearifan lokal sebagai modal berharga untuk masa depan.

Pergumulan dengan Filsafat

Sebagai seorang pendidik dan pemimpin spiritual yang terkemuka, Guru Zuhdi tidak hanya menelusuri dunia ilmu pengetahuan konvensional, tetapi juga menggali ke dalam dunia filsafat yang mendalam. Pergumulan Guru Zuhdi dengan filsafat menciptakan dimensi baru dalam perjalanan intelektual beliau, serta menghadirkan kedalaman pemikiran dan kebijaksanaan yang menginspirasi banyak orang.

Ketika masih menjalani pendidikan tinggi di luar negeri, Guru Zuhdi mulai merasakan kegelisahan beliau terkait dengan pertanyaan-pertanyaan filosofis yang menghantui pikirannya. Ketertarikan beliau terhadap filsafat tumbuh pesat, dan beliau mulai mengeksplorasi berbagai aliran pemikiran, mulai dari filsafat klasik hingga filsafat kontemporer.

Guru Zuhdi percaya bahwa filsafat bukan hanya sebatas kumpulan konsep-konsep intelektual, tetapi juga merupakan cermin yang mencerminkan kehidupan sehari-hari. Beliau menggali filsafat sebagai sarana untuk memahami makna hidup, tujuan eksistensi manusia, dan peran individu dalam kebesaran alam semesta.

Perjalanan filsafat Guru Zuhdi tidak terlepas dari pertemuan beliau dengan karya-karya besar filsuf-filsuf terkemuka. Dari filsuf-filsuf klasik seperti Plato, Aristoteles, hingga pemikir-pemikir modern seperti Sartre dan Kierkegaard, setiap karya menjadi sumber pencerahan bagi beliau. Beliau mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan filosofis yang membawa beliau melakukan refleksi diri secara mendalam.

Pergumulan Guru Zuhdi dengan filsafat seringkali terpusat pada hubungan antara ilmu pengetahuan dan keimanan. Beliau tidak hanya melihat filsafat sebagai sarana intelektual, tetapi juga sebagai jembatan untuk menyatukan ilmu pengetahuan dan nilai-nilai spiritual. Pergumulan tersebut menghadirkan pemahaman yang mendalam tentang harmoni antara akal dan hati.

Filsafat bagi Guru Zuhdi bukan hanya tentang pemikiran abstrak, tetapi juga tentang panduan etika dalam hidup. Beliau menggali filsafat sebagai sumber kebijaksanaan untuk membimbing perilaku dan tindakan sehari-hari. Konsep-konsep moral dari filsafat menjadi landasan bagi ajaran-ajaran yang beliau sampaikan kepada murid-murid beliau.

Pergumulan Guru Zuhdi dengan filsafat membawa pencerahan yang mendalam, tidak hanya bagi beliau, tetapi juga dan orang-orang yang terinspirasi oleh pemikiran beliau. Beliau tidak hanya menjadikan filsafat sebagai sarana untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan eksistensial, tetapi juga sebagai sumber kebijaksanaan dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Pergumulan beliau dengan filsafat menghadirkan suatu filosofi hidup yang memancarkan cahaya kebijaksanaan, mencerahkan jiwa-jiwa yang mencari arah dan makna dalam perjalanan hidupnya.

Pandangan Guru Zuhdi tentang Kesetaraan Gender

Pada era modern saat ini, isu-isu seputar gender semakin menjadi sorotan, termasuk dalam dunia pendidikan. Salah satu tokoh yang dikenal sebagai pemikir yang peduli terhadap peran gender dalam pendidikan adalah Guru Zuhdi. Dengan pengalaman dan pengetahuannya, Guru Zuhdi memberikan perspektif yang unik dan berharga terkait kesetaraan gender dalam dunia pendidikan.

Guru Zuhdi percaya bahwa pendidikan yang inklusif dan setara adalah kunci untuk menciptakan masyarakat yang adil dan berkeadilan. Bagi beliau, gender tidak boleh menjadi penghalang dalam mengakses pendidikan dan meraih potensi penuh seseorang. Beliau mendorong para pendidik untuk membangun lingkungan kelas yang mendukung semua siswa, tanpa memandang jenis kelamin mereka.

Salah satu konsep utama dalam pemikiran Guru Zuhdi adalah penekanan pada keberagaman dan penghargaan terhadap perbedaan. Beliau meyakini bahwa setiap individu, tanpa memandang jenis kelaminnya, memiliki keunikan dan kontribusi yang berbeda-beda. Oleh karena itu, pendidikan harus mampu mengakomodasi keberagaman ini dan memastikan bahwa setiap siswa merasa diterima dan dihargai.

Guru Zuhdi juga mempromosikan kesadaran gender di kalangan siswa dan pendidik. Menurut beliau, pemahaman yang baik tentang peran gender dapat membantu mengatasi stereotip dan diskriminasi yang mungkin muncul di lingkungan pendidikan. Beliau berpendapat bahwa dengan menciptakan kesadaran ini, kita dapat membangun masyarakat yang lebih inklusif dan menghormati hak-hak setiap individu.

Pendidikan yang diadvokasi oleh Guru Zuhdi tidak hanya melibatkan siswa, tetapi juga melibatkan para orang tua dan komunitas. Beliau berpendapat bahwa perubahan nyata hanya dapat terjadi jika semua pihak terlibat aktif dalam mendukung pendidikan yang inklusif dan setara.

Dengan visinya yang progresif, Guru Zuhdi telah menjadi inspirasi bagi banyak pendidik dan aktivis gender. Pemikiran beliau membawa tantangan kepada kita semua untuk terlibat dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang mempromosikan kesetaraan gender dan mendukung perkembangan optimal setiap individu, tanpa memandang jenis kelamin.

Makam Guru Zuhdi atau K.H. Ahmad Zuhdiannoor

Menggali Kharisma dan Kearifan Guru Zuhdi yang Menyentuh Jiwa

Guru Zuhdi adalah sosok yang dikenal dengan kebijaksanaan dan aura kharismatiknya, melampaui peran beliau sebagai pendidik dan spiritualis. Kharisma beliau tak hanya tercermin dalam metode beliau mengajar, tetapi juga dalam kedalaman pemikiran beliau dan kebijaksanaan yang membentuk kearifan hidup yang tak ternilai harganya.

Guru Zuhdi membawa aura kharismatik beliau ke dalam setiap ruang kelas. Wajah beliau yang penuh ketenangan dan kata-kata yang diucapkan beliau dengan penuh perhatian mampu menciptakan atmosfer pembelajaran yang istimewa. Para murid merasakan bukan hanya transfer ilmu pengetahuan, tetapi juga transfer nilai-nilai moral dan spiritual yang melekat pada pribadi Guru Zuhdi.

Guru Zuhdi tidak hanya berfokus pada transmisi informasi, tetapi juga pada pembentukan hubungan personal dengan setiap murid beliau. Guru Zuhdi membaca kebutuhan dan potensi setiap individu, menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan pribadi dan intelektual. Kharisma dan kearifannya menjadi jembatan yang menghubungkan guru dan murid dalam suatu pengalaman belajar yang tak terlupakan.

Guru Zuhdi mengajarkan pemikiran holistik yang melampaui batas-batas ilmu pengetahuan konvensional. Beliau merangkul aspek-aspek kehidupan, termasuk spiritualitas, etika, dan kebijaksanaan hidup. Setiap kajian yang disampaikan oleh beliau, tidak hanya menitikberatkan pada kecerdasan intelektual, tetapi juga membimbing para murid untuk membentuk karakter dan sikap positif.

Guru Zuhdi memahami pentingnya kecerdasan emosional dalam perkembangan pribadi. Kharisma beliau terletak pada kemampuannya membimbing para murid untuk memahami dan mengelola emosi mereka. Beliau tidak hanya mengajarkan tentang bagaimana mencapai kesuksesan akademis, tetapi juga bagaimana membentuk hubungan yang sehat dengan diri sendiri dan orang lain.

Sebagai pemimpin spiritual, Guru Zuhdi memiliki kearifan dalam menyelesaikan konflik dan menciptakan perdamaian batin. Beliau mengajarkan bahwa kebijaksanaan bukan hanya terletak pada pengetahuan, tetapi juga dalam cara kita menanggapi konflik. Beliau tidak hanya mengajarkan kepada para murid untuk berpikir rasional, tetapi juga membawa kedamaian dalam diri mereka dan lingkungan sekitar.

Ceramah-ceramah Guru Zuhdi dipenuhi dengan kharisma yang mampu menyentuh hati pendengarnya. Beliau mampu menyampaikan ajaran-ajaran spiritual dengan kata-kata yang sederhana tetapi begitu dalam. Doa-doa yang diucapkan beliau tidak hanya menjadi ritual, tetapi juga sarana untuk menyatukan hati dan memohon petunjuk kebijaksanaan.

Meskipun Guru Zuhdi telah tiada, kharisma dan kearifannya tetap hidup dalam setiap generasi yang mengambil warisan beliau. Murid-murid yang pernah mendengar ceramah dan merasakan kebijaksanaan beliau berupaya untuk meneruskan jejak kharisma dan kearifan itu dalam setiap aspek kehidupan mereka. Kharisma Guru Zuhdi tidak hanya menjadi kenangan, tetapi juga menjadi sumber inspirasi dan panduan dalam menjalani kehidupan sehari-hari. (Laila)

PASAR APUNG LOK BAINTAN: EKSOTISME BUDAYA DAN PERAN PEREKONOMIAN PEREMPUAN DI PINGGIRAN SUNGAI TABUK BANJAR

Pasar Apung Lok Baintan Banjar

Eksotisme Budaya Pasar Apung Lok Baintan

Indonesia memiliki kekayaan budaya dan alam yang luar biasa, dan salah satu destinasi yang menggabungkan keduanya adalah Pasar Apung Lok Baintan di pinggiran Sungai Tabuk, Banjar. Saya mengunjungi Pasar ini tanggal 16 Desember 2023 kemarin. Pasar ini bukan hanya sekadar tempat berbelanja, tetapi juga menyuguhkan eksotisme budaya dan menjadi panggung bagi peran ekonomi perempuan yang menonjol. Pasar Apung Lok Baintan terletak di Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, Indonesia. Pasar ini memiliki sejarah panjang yang mencerminkan kehidupan masyarakat setempat. Dikatakan bahwa pasar ini telah ada sejak abad ke-17 M, dan menjadi pusat perdagangan antara suku Banjar dan suku Dayak. Bangunan-bangunan tradisional mengambang di atas sungai. Hal ini memberikan pemandangan unik dan menarik bagi para pengunjung.

Keunikan Pasar Apung Lok Baintan terletak pada arsitektur bangunan-bangunan kayu yang mengapung di atas sungai. Setiap bangunan memiliki warna dan desain yang khas, yang mampu menciptakan pemandangan yang indah dan mempesona. Pengunjung dapat menjelajahi pasar dengan perahu tradisional yang dikenal dengan sebutan "jukung" atau "ketinting", sambil merasakan sensasi menyusuri sungai yang tenang dan menikmati keindahan pasar apung.

Pasar Apung Lok Baintan memberikan pengalaman wisata yang tak terlupakan bagi para wisatawan. Terletak di tepi sungai yang tenang, membuat pasar ini memberikan perspektif yang berbeda tentang kehidupan sehari-hari masyarakat Banjar. Perahu-perahu kecil yang dihiasi dengan warna-warni khas Banjar menjadi daya tarik utama. Pemandangan ini menciptakan atmosfer yang magis, terutama saat matahari terbenam, mewarnai langit dan air sungai dengan warna-warni yang memukau.

Para Pedagang Perempuan yang berdagang sambil mengendarai jukung

Keunikan Pasar Apung Lok Baintan tidak hanya terletak pada tampilan fisiknya, tetapi juga dalam kekayaan budaya Banjar yang tercermin dalam setiap aktivitas para pedagang dan penyedia jasa perahu/jukung di pasar ini. Para pedagang yang berpakaian tradisional menambah kuatnya nuansa khas Banjar, serta menciptakan suasana yang dapat menghubungkan para wisatawan dengan sejarah dan warisan lokal. Suasana ramah dan hangat dari para pedagang lokal memberikan pengalaman interaktif yang tak terlupakan.

Selain keunikan tersebut, pasar ini juga merupakan tempat di mana budaya Banjar dan Dayak bertemu. Berbagai produk lokal seperti kain tenun, kerajinan tangan, dan hasil pertanian tradisional dipamerkan di pasar ini. Setiap produk mencerminkan kekayaan warisan budaya yang telah diwariskan dari generasi ke generasi.

Pasar Apung dan Peran Perekonomian Perempuan

Di balik gemerlapnya pasar apung, terdapat cerita luar biasa tentang peran perempuan dalam perekonomian lokal. Banyak dari perempuan Banjar yang menjadi pedagang di pasar ini menjajakan berbagai barang dagangan mulai dari hasil pertanian, kerajinan tangan, hingga kuliner khas daerah. Keberanian dan keterampilan perempuan-perempuan ini memberikan kontribusi besar terhadap keberlanjutan pasar dan perekonomian lokal secara keseluruhan.

Seiring matahari terbit di langit timur Kalimantan Selatan, Pasar Apung Lok Baintan mulai hidup dengan hiruk-pikuk perdagangan. Saya menyaksikan keriuhan itu tatkala berkunjung ke Pasar Apung ini sekitar jam 7 pagi Waktu Indonesia Tengah (WITA). Namun, apa yang membuat pasar ini benar-benar istimewa adalah keunikan interaksi antara para pedagang perempuan dengan pengunjung, yang tidak hanya sekadar transaksi bisnis, tetapi juga merupakan pertunjukan seni berpantun yang menghidupkan suasana pasar.

Pedagang Perempuan yang berdagang di atas jukung/perahu

Setiap pagi, para pedagang perempuan menghiasi rak-rak perahunya dengan berbagai hasil kerajinan dan produk lokal bersiap untuk bertemu dengan pembeli. Namun, mereka tidak sekadar menunggu pembeli yang datang, melainkan memulai setiap interaksi dengan berpantun. Pantun-pantun ini merupakan tradisi turun-temurun yang tidak hanya menarik perhatian tetapi juga menciptakan atmosfer yang akrab dan ramah. Saya pun terkesima dengan pantun-pantun mereka. Seolah, pantun yang mereka lontarkan memiliki daya magis yang membuat pengunjung menjadi terpesona & ingin membeli barang dagangannya.

Pantun-pantun yang mereka lontarkan tidak hanya menciptakan keceriaan di antara para pengunjung, tetapi juga memamerkan keterampilan linguistik para pedagang perempuan. Mereka menjawab pertanyaan pembeli dengan cepat dan gesit, menggunakan kata-kata yang bermain senada dengan irama pantun. Pertunjukan berpantun ini menjadi semacam ritus yang meresapi pasar dengan kehangatan dan kebersamaan. Bukan hanya sekadar menjual barang dagangan, para pedagang perempuan menggunakan seni berpantun untuk menjalin hubungan personal dengan pembeli. Seakan-akan setiap transaksi adalah tarian kata yang mempererat ikatan antara penjual dan pembeli.



Dengan sentuhan kebudayaan yang unik ini, pedagang perempuan tidak hanya menjual produk mereka, tetapi juga menawarkan pengalaman belanja yang tak terlupakan, membangun ikatan emosional antara para pelanggan dan kekayaan budaya Pasar Apung Lok Baintan.

Pasar Apung Lok Baintan memberikan gambaran nyata tentang peran penting perempuan dalam perekonomian masyarakat setempat. Bagi saya, perempuan-perempuan pedagang di Pasar Apung Lok Baintan bukan hanya penjaga tradisi, tetapi juga agen perubahan ekonomi. Mereka tidak hanya menciptakan produk yang unik dan berkualitas, tetapi juga berperan dalam membangun komunitas yang kuat dan berkelanjutan.

Meskipun Pasar Apung Lok Baintan memiliki daya tarik yang kuat, tantangan tetap ada. Perubahan iklim, modernisasi, dan perubahan gaya hidup dapat mengancam eksistensi pasar ini. Oleh karena itu, penting untuk mengembangkan strategi keberlanjutan yang melibatkan partisipasi aktif masyarakat setempat dan dukungan dari pemerintah.

Ada sesuatu yang tak kalah menarik yang saya jumpai tatkala berinteraksi dengan para pedagang perempuan di pasar ini, yakni wajah mereka yang sangat putih seolah bertabur tepung. Rupanya, keindahan dan keanggunan pedagang perempuan tidak hanya tercermin dari barang dagangan yang mereka tawarkan, tetapi juga dari ritual kecantikan tradisional yang mereka jaga dengan penuh dedikasi. Salah satu elemen penting dalam ritual kecantikan ini adalah penggunaan bedak tradisional yang memberikan sentuhan magis pada penampilan para pedagang.

Bedak tradisional yang digunakan oleh pedagang perempuan di pasar ini seringkali dibuat dari bahan-bahan alami yang dapat ditemukan di sekitar lingkungan mereka. Serbuk beras, tumbuhan herbal seperti kunyit, dan rempah-rempah lokal lainnya menjadi bahan dasar untuk menciptakan bedak dengan kualitas yang unggul.

Pedagang perempuan yang berdagang sambil menggunakan bedak tradisional

Saya sempat bertanya kepada tour guide saya di Banjar perihal bedak mereka. Sebelum memulai berjualan, para pedagang perempuan akan duduk bersama-sama, mengambil sedikit waktu untuk merawat dan mempercantik diri. Ritual ini tidak hanya merupakan kebiasaan rutin, tetapi juga menjadi bentuk persembahan kepada kecantikan alam dan kearifan lokal. Proses pengaplikasian bedak tradisional ini pun bukan semata-mata tentang tata cara kecantikan. Hal ini juga menjadi wujud penghormatan terhadap warisan nenek moyang, di mana pengetahuan tentang tanaman obat dan ramuan tradisional digunakan untuk merawat kulit dan menyempurnakan penampilan.

Dalam menerapkan bedak tradisional, pedagang perempuan tidak hanya memoleskan dengan rutin, tetapi juga menggunakan teknik-teknik khusus yang telah diwariskan dari generasi ke generasi. Mereka mungkin menggunakan alat-alat tradisional seperti batu alam atau kuas yang terbuat dari bahan-bahan alami. Selain memberikan tampilan kulit yang segar dan berseri, bedak tradisional juga memiliki aroma alami yang memberikan nuansa keharuman tersendiri. Aroma ini tidak hanya menciptakan pengalaman berbelanja yang unik tetapi juga menjadi bagian dari daya tarik pasar itu sendiri.

Penggunaan bedak tradisional oleh pedagang perempuan di Pasar Apung Lok Baintan tidak hanya mengacu pada kecantikan fisik, tetapi juga pada nilai-nilai tradisional dan kearifan lokal yang senantiasa dijaga dan diwariskan. Sehingga, setiap penjualan bukan hanya sekadar transaksi, tetapi juga menyiratkan keindahan dan keberkahan dari balik setiap produk yang dihadirkan. Hmmm... menarik bukan?

Menikmati indahnya suasana suungai tempat Pasar Apung Lok Baintan berada

Pasar Apung Lok Baintan adalah destinasi yang tidak hanya memanjakan mata dengan keindahan alam dan budaya, tetapi juga memberikan pandangan mendalam tentang peran perempuan dalam perekonomian lokal. Melalui keberlanjutan dan pelestarian warisan budaya, Pasar Apung Lok Baintan dapat terus menjadi sumber inspirasi bagi generasi mendatang, menjaga keunikan dan keberlanjutan masyarakat pinggiran sungai Tabuk Banjar. Jika Anda mencari pengalaman yang menggabungkan petualangan, keindahan alam, dan kekayaan budaya, Pasar Apung Lok Baintan adalah destinasi yang tak boleh terlewatkan. (Laila)

AWAL PERTAMA TINGGAL DI TULUNGAGUNG DAN SERUNYA BERBELANJA DI PASAR TRADISIONAL TAMANAN TULUNGAGUNG

Saya dan Zidan (anak saya) di Alun-Alun Tulungagung saat masih seminggu tinggal di Tulungagung,   dan Zidan masih berumur 1 tahun Sudah menj...