Jumat, 04 Agustus 2023

EKSOTISME RUMAH RADAKNG, RUMAH ADAT DAYAK TERBESAR DI PONTIANAK

 

Rumah Radakng di Kota Pontianak Kalimantan Barat

Sore yang cerah, langit nampak berwarna biru dihiasi dengan awan kumulus berwarna putih yang menambah keindahan langit Pontianak kala itu. Selepas berkunjung ke Istana Kadariah Kesultanan Pontianak pada Kamis (20/07), saya bersama 3 orang dosen dari Universitas Papua berkunjung ke salah satu Rumah Tradisional khas Dayak di Pontianak. Orang Dayak menyebut rumah ini dengan istilah "Rumah Radakng". Kami biasa membaca tulisan tersebut dengan bacaan "Rumah Radang". Agak aneh bagi kami namanya, karena mirip dengan nama penyakit tenggorokan.

Rumah Radakng ini merupakan rumah suku Dayak Kayanatn terbesar yang ada di Kota Pontianak. Bangunan yang nampak di belakang foto saya tersebut memiliki panjang 138 meter, lebar 30 meter dan tinggi 7 meter. Modelnya yang memanjang, membuat rumah ini juga dijuluki dengan rumah panjang. Tidak hanya besar, tetapi halamannya juga sangat luas dengan landscape rerumputan hijau yang menambah keindahan rumah adat ini. Jaraknya tidak jauh dengan kampus UNTAN, kurang lebih 4,5 km. Jika kita mengendarai mobil, maka hanya butuh waktu sekitar 10 menit perjalanan.

Rumah Radakng yang panjang membentang dengan landscape rerumputan hijau

Rumah Radakng adalah rumah adat suku Dayak yang memukau dengan arsitektur khasnya. Terbuat dari kayu ulin yang kuat dan tahan lama, rumah ini memiliki bentuk unik dengan atap yang melengkung seperti perahu terbalik. Tidak hanya merupakan tempat tinggal, Rumah Radakng juga berfungsi sebagai pusat kehidupan sosial dan ritual suku Dayak. Rumah ini menjadi simbol keberagaman budaya dan kekayaan tradisional suku Dayak yang mendiami wilayah tersebut.

Rumah Radakng memiliki lantai panggung yang terbuat dari bambu dan dihiasi dengan motif ukiran yang indah di dalamnya. Hal ini mencerminkan seni dan keterampilan para penghuninya. Tidak ada pemisah dinding antara ruang tamu, dapur, dan kamar tidur, menggambarkan kebersamaan dan kesatuan masyarakat Dayak.

Rumah Radakng menjadi tempat berkumpulnya seluruh anggota keluarga dan komunitas. Di tengah rumah terdapat tiang utama yang disebut "sading," melambangkan pusat kehidupan dan identitas suku Dayak. Tradisi turun-temurun dan pengetahuan leluhur dijaga dengan sungguh-sungguh di Rumah Radakng. Cerita-cerita, lagu, tarian, dan mitos yang diceritakan secara lisan telah mengalir dari generasi ke generasi.

Arsitektur Rumah Radakng yang eksotis dan berbahan dasar alam

Selain menjadi tempat berteduh dan beristirahat, Rumah Radakng juga digunakan untuk berbagai upacara adat dan ritual suku Dayak. Salah satu ritual yang sering diadakan di sini adalah "Gawai Dayak," sebuah perayaan penting untuk menyambut panen baru, pertukaran budaya, serta berdoa untuk keselamatan dan kesejahteraan.

Rumah Radakng juga menyimpan kearifan lokal dalam hal pemanfaatan sumber daya alam dan ekosistem yang lestari. Suku Dayak telah hidup secara harmonis dengan alam sejak dahulu kala dan terus menjaga kelestariannya hingga sekarang. Sayangnya, seiring berjalannya waktu dan modernisasi, banyak Rumah Radakng yang telah digantikan oleh bangunan modern. Namun, beberapa komunitas masih berusaha mempertahankan warisan budaya ini sebagai bentuk identitas dan kebanggaan mereka.


Dokumentasi peresmian Rumah Radakng oleh Gubernur Cornelis pada tahun 2013

Miniatur rumah adat dayak ini berada di Komplek Perkampungan Budaya, Jalan Sutan Syahrir, Kota Baru Pontianak, Kalimantan Barat. Rumah panjang ini menjadi ikon Kota Pontianak, selain Tugu Khatulistiwa. Ikon baru ini diresmikan oleh Gubernur Kalimantan Barat, Cornelis pada Tahun 2013.

Diresmikannya rumah adat oleh Gubernur Cornelis ini diharapkan menjadi simbol harapan bagi masyarakat Kalimantan Barat untuk terus menghargai dan melestarikan warisan budaya yang tak ternilai. Melalui peristiwa ini, kesadaran akan pentingnya menjaga identitas budaya dan kearifan lokal semakin kuat, dan diharapkan akan menjadi inspirasi bagi generasi mendatang untuk terus mencintai dan merawat akar budaya yang luhur.

Rumah Radakng, layaknya rumah adat yang lain, tidak lepas dengan makna filosofis dalam setiap arsitekturnya. Rumah radakng memiliki makna filosofis yang sangat mendalam dan mencerminkan kearifan lokal suku Dayak di Kalimantan Barat. Beberapa makna filosofisnya antara lain:
  1. Keharmonisan dengan Alam: Arsitektur Rumah Radakng yang terintegrasi dengan lingkungan alamnya mencerminkan keharmonisan antara manusia dan alam. Rumah ini dibangun dengan mempertimbangkan tata letak yang tepat, sirkulasi udara yang baik, dan bahan-bahan alami seperti kayu dan bambu. Ini menggambarkan sikap menghormati dan hidup selaras dengan alam yang menjadi aspek penting dalam kehidupan suku Dayak.
  2. Kebersamaan dan Solidaritas: Rumah Radakng yang memiliki ruang terbuka tanpa pemisah dinding mencerminkan nilai kebersamaan dan solidaritas dalam komunitas suku Dayak. Rumah ini merupakan tempat berkumpulnya seluruh anggota keluarga dan komunitas untuk berbagi cerita, tukar pikiran, serta merayakan momen penting seperti upacara adat dan perayaan bersama.
  3. Identitas Budaya: Rumah Radakng merupakan simbol identitas budaya suku Dayak. Bentuk dan desainnya yang unik menjadi ciri khas yang membedakan suku Dayak dengan budaya lain. Rumah ini mengandung nilai-nilai dan tradisi yang diwariskan dari generasi ke generasi, sehingga memperkuat ikatan antaranggota komunitas dan mempertahankan jati diri suku Dayak.
  4. Keterhubungan dengan Leluhur: Rumah Radakng sering digunakan sebagai tempat untuk mengadakan upacara adat dan ritual keagamaan yang berhubungan dengan leluhur dan roh nenek moyang. Hal ini mencerminkan keyakinan dan penghormatan suku Dayak terhadap leluhur mereka serta keyakinan akan adanya keterhubungan spiritual dengan generasi sebelumnya.
  5. Keberlanjutan Budaya: Rumah Radakng sebagai rumah adat yang masih digunakan secara tradisional membawa makna filosofis tentang keberlanjutan budaya. Rumah ini menjadi medium untuk mempertahankan dan merawat kearifan lokal, seni, dan tradisi suku Dayak agar tetap hidup dan relevan di tengah-tengah perubahan zaman dan modernisasi.
Rumah Radakng dihiasi dengan patung burung

Patung burung dalam Rumah Radakng memiliki makna simbolis dan kultural yang dalam bagi suku Dayak. Burung sering kali dianggap sebagai simbol spiritual yang mempunyai peran penting dalam kehidupan dan kepercayaan masyarakat Dayak. Berikut beberapa makna patung burung dalam Rumah Radakng:
  1. Simbol Kehidupan dan Kebebasan: Burung sering dianggap sebagai simbol kehidupan dan kebebasan. Patung burung dalam Rumah Radakng dapat menggambarkan keinginan masyarakat Dayak untuk hidup dengan damai dan bebas, serta menghargai kehidupan alamiah yang ada di sekitar mereka.
  2. Simbol Pelindung dan Penghubung dengan Leluhur: Bagi suku Dayak, burung sering dianggap sebagai pelindung dan penjaga dari roh leluhur. Patung burung dalam Rumah Radakng dapat berfungsi sebagai penghubung antara manusia dan roh nenek moyang mereka, serta membawa perlindungan terhadap rumah dan anggota komunitasnya.
  3. Simbol Penerangan dan Panduan Rohani: Dalam kepercayaan Dayak, burung sering dianggap sebagai makhluk spiritual yang memiliki kemampuan untuk membawa pesan dari dunia roh. Patung burung dalam Rumah Radakng dapat dianggap sebagai penerangan dan panduan rohani bagi masyarakat, membantu dalam memahami dan menavigasi kehidupan dan alam batin mereka.
  4. Simbol Keterhubungan dengan Alam: Burung merupakan makhluk yang hidup bebas di alam liar dan memiliki keterhubungan erat dengan alam. Patung burung dalam Rumah Radakng mengingatkan masyarakat Dayak akan pentingnya menjaga keseimbangan dan harmoni dengan alam serta memahami dan menghargai peran penting burung dan makhluk lain dalam ekosistem.
  5. Simbol Mitologi dan Cerita Tradisional: Burung seringkali menjadi bagian penting dalam mitologi dan cerita tradisional suku Dayak. Patung burung dalam Rumah Radakng dapat merepresentasikan karakter-karakter dalam cerita-cerita tersebut, menghidupkan kembali dan mempertahankan aspek-aspek budaya lisan dari suku Dayak.
  6. Simbol Kekuatan dan Keindahan Seni: Patung burung dalam Rumah Radakng juga dapat dilihat sebagai ekspresi seni yang indah dan bermakna. Bentuk dan detail patung burung mencerminkan keahlian seni dan keterampilan tangan masyarakat Dayak, serta menghargai keindahan dalam estetika budaya mereka.
Perlu untuk diketahui bahwa makna patung burung dalam Rumah Radakng dapat bervariasi tergantung pada tradisi dan kepercayaan setiap kelompok suku Dayak. Meskipun ada makna umum yang sering terkait dengan simbolisme burung, penting bagi kita untuk menghormati dan memahami konteks budaya dan kepercayaan masyarakat setempat saat menginterpretasi simbol dan makna dari patung burung dalam Rumah Radakng.

Melalui Rumah Radakng ini, masyarakat suku Dayak menjaga dan menghargai nilai-nilai budaya, identitas, dan kearifan lokal mereka. Rumah adat ini menjadi lambang keberagaman dan kekayaan budaya Kalimantan Barat yang layak dijaga dan dilestarikan untuk masa depan generasi mendatang. (LZ)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

AWAL PERTAMA TINGGAL DI TULUNGAGUNG DAN SERUNYA BERBELANJA DI PASAR TRADISIONAL TAMANAN TULUNGAGUNG

Saya dan Zidan (anak saya) di Alun-Alun Tulungagung saat masih seminggu tinggal di Tulungagung,   dan Zidan masih berumur 1 tahun Sudah menj...