Kamis, 10 Agustus 2023

TITIK PUSAT DUNIA: TRAVERSING TIME DI TUGU KHATULISTIWA PONTIANAK

 

Tugu Khatulistiwa Pontianak

Siang itu (21/07) cuaca cukup cerah di sekitar Kota Pontianak. Setelah membersamai mahasiswa mengikuti pembekalan KKN di Auditorium UNTAN bersama beberapa dosen pendamping dari Perguruan Tinggi lain, saya memutuskan untuk keluar kampus mencari makan siang di warung yang tidak jauh dari kampus UNTAN. Setelah makan siang selesai, saya memutuskan untuk pergi ke salah satu ikon Kota Pontianak yang namanya sangat terkenal sebagai penanda garis lintang nol derajat, yaitu Tugu Khatulistiwa.

Tugu Khatulistiwa terletak di Jalan Khatulistiwa, Kelurahan Batu Layang, Kecamatan Pontianak Utara, Kota Pontianak. Para wisatawan bisa mengunjungi Tugu ini dengan menaiki mobil travel atau Grab Car dari Pusat Kota Pontianak. Namun, saya sarankan pakai travel atau sewa kendaraan saja, karena jika anda menaiki Grab Car, anda akan bisa sampai sana, tetapi anda tidak akan menemukan Grab Car lagi di sana untuk perjalanan pulang. Pasalnya, untuk sampai Tugu Khatulistiwa, anda harus melewati jembatan Sungai Kapuas yang sangat padat pada pagi, siang dan sore hari. Sehingga karena kepadatan itu, jarang ada driver Grab Car yang mau mengambil pelanggan di wilayah yang melintasi jembatan tersebut. Kecuali jika Grab Car-nya mau anda minta untuk menunggu di sana. Selain Grab, anda juga bisa memanfaatkan layanan Maxim.


Tugu Khatulistiwa tepat di Titik Nol Derajat Garis Lintang

Perjalanan menuju Tugu Khatulistiwa bagi saya adalah perjalanan yang menawarkan pengalaman yang mampu membawa saya melewati batas waktu dan geografi. Ketika langit mendung atau cerah, Tugu Khatulistiwa menghadirkan suatu keajaiban yang langka. Inilah tempat di mana garis imajiner Khatulistiwa membelah Bumi menjadi dua bagian: Utara dan Selatan. Bagi banyak orang, merentas garis ini adalah lebih dari sekadar petualangan fisik; ini adalah perjalanan spiritual dan pemahaman mendalam tentang planet tempat kita tinggal.

Melangkah melintasi Tugu Khatulistiwa, terasa seolah waktu berlalu berbeda. Pengunjung akan merasakan sensasi tak tergambarkan ketika berdiri di persimpangan antara dua belahan Bumi yang berbeda ini. Cahaya matahari kadang kala memanjang atau menyusut. hal ini membawa kita dalam sentuhan dengan fenomena alam yang mengajak kita untuk merenung tentang kompleksitas ruang dan waktu.

Tidak hanya itu, perjalanan menuju Tugu Khatulistiwa  juga menawarkan pandangan yang luar biasa atas budaya dan sejarah Pontianak. Kota ini sendiri memiliki warisan yang kaya, sebagai tempat pertemuan berbagai etnis dan budaya yang menggabungkan pengalaman eksotis dengan perenungan mendalam. Seolah kita merasakan kekuatan penyatuan dan keragaman dalam perjalanan ini.

Jika anda ke Kota Pontianak, maka Tugu Khatulistiwa harus menjadi salah satu destinasi wisata yang harus anda kunjungi. Mengapa? Karena berkunjung ke Tugu Khatulistiwa adalah kesempatan untuk menjelajahi planet kita dengan cara yang unik dan mendalam, merasakan sentuhan ruang dan waktu di salah satu tempat paling istimewa di Bumi.


Susana siang hari di Tugu Khatulistiwa

Susana di Tugu Khatulistiwa Pontianak memiliki daya tarik dan pesona yang tak tertandingi. Saat tiba di sana, Anda akan merasakan aura magis yang terkait dengan titik di mana garis Khatulistiwa memotong Bumi. Berikut adalah gambaran tentang suasana di Tugu Khatulistiwa:

Keajaiban Geografis: Tugu Khatulistiwa adalah simbol penting dari pemisahan antara Belahan Utara dan Selatan Bumi. Anda akan merasakan ketegangan khusus ketika berdiri di sepanjang garis imajiner ini, merasa bahwa Anda benar-benar berada di "titik pusat dunia." Ini adalah tempat di mana fenomena alam dan geografi bertemu dalam harmoni unik.

Pemandangan Megah: Tugu Khatulistiwa sendiri adalah struktur yang megah dan mencolok. Menara tinggi yang dihiasi dengan simbol-simbol astronomi dan penandaan geografis menjadi latar belakang sempurna untuk foto-foto berkesan. Pemandangan di sekitarnya juga luar biasa, terutama saat matahari terbenam atau terbit, memberikan warna-warna indah di langit.

Atmosfer Spiritual: Banyak orang yang datang ke Tugu Khatulistiwa merasakan atmosfer spiritual. Tempat ini sering kali menjadi tujuan bagi mereka yang mencari momen refleksi dan ketenangan. Perasaan menghubungkan diri dengan planet dan alam semesta terasa kuat di sini, hal ini yang membuatnya menjadi tempat yang sempurna untuk merenung.

Aktivitas Interaktif: Di sekitar Tugu Khatulistiwa, Kita akan menemukan penanda dan papan informasi yang menjelaskan konsep geografis dan astronomi di balik Khatulistiwa. Ada juga aktivitas interaktif yang bisa Kita nikmati, seperti berfoto di garis Khatulistiwa yang ditandai di tanah atau menjalani pengalaman berdiri di dua belahan Bumi secara bersamaan.

Kemeriahan LokalTugu Khatulistiwa juga merangkul keunikan budaya setempat. Di sekitar monumen ini, pengunjung dapat menemukan berbagai toko suvenir dan tempat makan yang menawarkan cita rasa lokal. Pengunjung dapat merasakan budaya Kalimantan Barat melalui makanan, kerajinan tangan, dan barang-barang lainnya yang dijual di sekitar area tugu.

Pusat Informasi dan Pendidikan: Di sekitar Tugu Khatulistiwa, terdapat Pusat Informasi yang memberikan wawasan mendalam tentang garis Khatulistiwa, ilmu pengetahuan tentang fenomena astronomi, dan dampaknya terhadap alam dan kehidupan manusia. Pameran interaktif dan informasi ilmiah di pusat ini memberikan peluang belajar yang menarik bagi pengunjung.

Pemandangan Alam: Selain dari nilai simbolis dan budaya, Tugu Khatulistiwa juga menawarkan pemandangan alam yang menakjubkan. Terletak di tepi Sungai Kapuas, pengunjung dapat menikmati panorama sungai yang indah dan pemandangan sekitar yang hijau.

Sungai Kapuas yang terletak di sekitar area Tugu Khatulistuwa

Saat saya berjalan-jalan di sekitar area Tugu Khatulistiwa, mata saya tertarik oleh suatu objek yang tampak seperti bola dunia yang diletakkan dengan penuh perhatian di salah satu sudut area tersebut. Miniatur bola dunia ini adalah representasi yang lebih kecil dari planet Bumi yang kita tempati. Pada permukaannya, peta dunia dengan benua, negara, dan garis lintang serta garis bujur tergambar dengan rapi. Ini adalah refleksi dari kompleksitas dan keindahan planet kita.

Miniatur bola dunia yang ada di Tugu Khatulistiwa Pontianak dibuat oleh seorang seniman Indonesia bernama F. Widayanto. Ia merancang dan membuat miniatur tersebut pada tahun 1990. Miniatur ini menggambarkan bentuk Bumi dengan garis Khatulistiwa yang memotongnya menjadi dua belahan, yaitu Belahan Utara dan Selatan. Miniatur ini menjadi salah satu daya tarik utama bagi pengunjung Tugu Khatulistiwa untuk memahami konsep geografis dan astronomi yang terkait dengan garis Khatulistiwa.

Miniatur Bola Dunia di salah satu sudut area Tugu Khatulistiwa

Miniatur ini memiliki garis khatulistiwa yang jelas tergambar di atas permukaan. Ini adalah pengingat visual tentang garis imajiner yang membagi bumi menjadi dua belahan utara dan selatan. Menyaksikan garis khatulistiwa pada miniatur ini memberikan pandangan yang jelas tentang aspek geografis yang unik dan khusus dari tempat ini. Miniatur bola dunia ini tidak hanya menjadi objek lihat saja. Pengunjung dapat mengelilingi dan memeriksanya dari berbagai sudut. Ada rasa interaksi dengan miniatur ini, seperti membawa kita pada perjalanan virtual melintasi benua-benua dan samudra-samudra.

Miniatur Bola Dunia sebagai spot foto yang unik

Miniatur ini tidak hanya tentang geografi, tetapi juga mengandung unsur-unsur astronomi. Garis Khatulistiwa adalah garis imajiner yang sejajar dengan bidang ekliptika, di mana matahari tampak bergerak dalam perjalanan tahunan di langit. Miniatur ini membantu menjelaskan konsep ini secara visual. Terutama bagi anak-anak, miniatur bola dunia dapat menjadi alat edukatif yang efektif untuk mengajarkan mereka tentang konsep geografi dan astronomi dengan cara yang menyenangkan dan interaktif.

Banyak pengunjung memilih untuk berfoto di dekat miniatur ini. Bagi saya dan (mungkin) bagi para pengunjung, berfoto di miniatur ini mampu menciptakan kenangan yang tak terlupakan. Miniatur bola dunia ini menjadi latar belakang yang sempurna untuk momen-momen yang ingin diabadikan. Miniatur ini juga dapat mengirimkan pesan tentang pentingnya pemahaman akan geografi dan keterhubungan global. Ini mengajak kita untuk merenungkan tentang planet kita dan bagaimana kita berbagi ruang ini dengan semua makhluk di atasnya.

Miniatur Bola Dunia yang menggabungkan simbolisme, seni dan makna yang mendalam

Secara keseluruhan, miniatur bola dunia di Tugu Khatulistiwa bukan hanya sebuah objek visual menarik, tetapi juga alat pendidikan yang membantu pengunjung memahami konsep geografi dan astronomi dengan cara yang lebih nyata dan menarik. Bagi saya, miniatur bola dunia di area Tugu Khatulistiwa adalah cara yang indah untuk membawa pulang kenangan dari kunjungan ke tempat yang begitu berarti ini. Miniatur ini menggabungkan simbolisme, seni, dan makna yang mendalam dalam bentuk satu benda kecil yang akan diingat oleh para pengunjung yang berkunjung dan belajar di sini. (LZ)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

AWAL PERTAMA TINGGAL DI TULUNGAGUNG DAN SERUNYA BERBELANJA DI PASAR TRADISIONAL TAMANAN TULUNGAGUNG

Saya dan Zidan (anak saya) di Alun-Alun Tulungagung saat masih seminggu tinggal di Tulungagung,   dan Zidan masih berumur 1 tahun Sudah menj...